TUJUAN AKHIR

Suatu sore saya tertarik dengan acara di salah satu stasiun televisi swasta. Dalam acara tersebut digambarkan tentang sebuah perlombaan melewati beberapa rintangan dimana tujuan akhirnya adalah menekan tombol sebelum waktu yang ditentukan.

Saat itu saya tertarik dengan seorang pria yang mengikuti perlombaan tersebut. Saya saksikan betapa ia berjuang keras untuk melewati semua rintangan. Namun tanpa diduga pada saat tujuan akhirnya hampir saja tercapai ia mengalami kegagalan dikarenakan bel telah berbunyi sebagai pertanda bahwa waktu yang ditentukan untuk menyelesaikan semua rintangan telah berakhir dan ia hampir saja meraih kemenangan.

Dari sepenggal cerita diatas, hikmah apa yang bisa diambil?

Hikmah dari cerita tersebut diatas bahwa setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti mempunyai tujuan apa yang ingin dicapainya dalam hidup ini. Seperti menjadi manusia yang lebih baik,ingin berhasil dalam hidup ini,ingin menjadi manusia yang bermanfaat dan lain-lain.

Namun tidak semua orang bisa mencapai tujuannya sesuai dengan apa yang diharapkannya bisa dikarenakan tidak fokus,terlalu terburu-buru,tidak berhati-hati, malas, tidak ingin menambah ilmu serta banyak faktor yang lain. Disamping juga adanya peran dari faktor keberuntungan. Dan peran dari ketentuan Sang Maha Kuasa.

Begitupun dalam berbisnis. Setiap orang yang berbisnis pasti mempunyai tujuan bisa mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya, ingin setiap orang menggunakan produk yang kita perkenalkan, ingin mendapat income yang meningkat dan lain-lain.

Namun untuk mencapai tujuan tersebut pasti akan berhadapan dengan beberapa rintangan. Contoh yang bisa diambil ketika kita memperkenalkan produk yang kita miliki kepada orang lain. Dalam proses tersebut pasti kita sering mendengar kata-kata seperti “terimakasih infonya” atau ” besok saya hubungi lagi ya” atau “saya pikir-pikir dulu deh.”

Ada pula yang menanyakan produk yang tidak kita miliki dan berusaha mencari produk lain yang tidak terdapat pada produk yang kita kenalkan. Tentu saja dengan tujuan sama yaitu penolakan terhadap produk kita. Dengan kata lain kita ” GAGAL CLOSING”

Namun ternyata dari ilmu yang saya dapatkan ketika bergabung dengan KOMUNITAS PEBISNIS TRENI apa yang dinamakan dengan closing hal tersebut merupakan suatu efek dan bukan merupakan tujuan akhir dari bisnis. Sebab tujuan akhir yang sebenarnya adalah membangun interaksi.

Sehingga ketika kita mengalami gagal closing, kita tetap bersikap positif. Bahwa dengan gagal closing sekalipun, kita pasti akan berusaha belajar kembali teknik mencapai closing dan kita telah berhasil membangun interaksi dengan orang lain dan mempererat tali silaturahmi. Yang tentu saja hal tersebut akan memperluas wilayah rejeki kita. Bukan tidak mungkin suatu saat Sang Maha Pemberi Rejeki akan memberikan rejeki dari arah yang tidak kita duga sebelumnya. Dari gigihnya niat kita meluaskan jaringan silaturahmi.

Closing ataupun gagal closing yang terjadi pada bisnis kita semuanya wilayah kekuasaan dari Sang Maha Kuasa. Tugas dan tujuan akhir bisnis kita hanyalah memperluas wilayah potensi rejeki kita.

Setuju teman-teman?

Leave a comment